Bismillahirohmanirrohim…
Pernah bernaung dibawah panji Smansaka Safer School merupakan suatu kebanggaan dalam hidupku. Meniti waktu demi waktu menimba ilmu beserta sejuta pengalaman yang lebih dari sekedar menjadi siswa saja. Luar biasa tatkala mengingat masa-masa terindah di SMA, ketika duduk manis termangu mendengarkan ceramah keilmuan sambil berharap cemas agar tidak ditunjuk maju kedepan kelas mengerjakan soal yang diujikan, berkumpul bersama teman-teman sebaya dengan karakter yang berbeda satu sama lain, sesekali meninggalkan jam pelajaran untuk sekedar ke kantin atau berangkat pagi-pagi untuk mengerjakan PR di sekolah serta harus berlari layaknya motor cross pada lapangan depan sekolah yang telah berubah menjadi arena motor cross pada setiap pelajaran olahraga (Bremm Bremmmm Breeemmmmm Ngeeeeenngggg, GUBRAK!! Glodakk). Bagaimana aku tidak terkesan dengan fasilitas yang diberikan, meja kayu yang bebas aku gambari dengan tulisan-tulisan konyol tatkala penat merajai, papan tulis yang bisa dipakai papan pengumuman palsu atau papan mengolok-olok teman seusai pulang sekolah serta yang paling istimewa adalah fasilitas memilih pacar mengingat banyaknya pilihan wanita bermacam tipe dan karakter dan pemandangan alami busana-busana indah ketat yang dibalut dengan parfum rasa harum surga para gadis-gadis ABG yang belum genap 17 tahun. Rasanya membayar SPP Rp 60.000,- per bulan tidak lah rugi, rasanya harus bangun pagi-pagi untuk menyiapkan buku-buku pelajaran setiap pagi tidak sia-sia. Segala itu hanya sebagian saja dari 3 tahun kisahku di Smansaka tercinta.
Bila berbicara mengenai rasa bangga, sungguh aku merasa bangga bisa berada disana kala itu. Kebanggaanku yang terbesar bukan karena aku anak orang kaya, tapi banyak anak orang kaya tidak bisa masuk Smansaka. Kebanggaanku yang terbesar bukan karena aku pintar, tapi karena banyak orang yang lebih pintar tidak bisa masuk Smansaka. Kebanggaanku yang terbesar bukan karena aku keren beken, tapi karena banyak orang yang sangat keren beken tidak bisa masuk Smansaka. Bila ditanya dimana puncak kebanggaan itu, bagiku bukan soal berapa banyak emas olimpiade yang bisa aku menangkan namun kebanggaan yang luar biasa itu adalah ketika mampu mengibarkan panji Smansaka Safer School berada pada puncak tertinggi. Menjadikan almamater tercinta yang adanya tidak hanya sekedar ada, meyakinkan pada seluruhnya bahwa kita layak diperhitungkan. Karena jika kita benar-benar renungkan, apalah guna kepandaian jika hanya dipakai untuk membodohi temannya, apalah guna menjadi siswa jika ia apatis dan tidak mau memikirkan kepentingan orang lain serta apalah gunanya terus belajar tanpa praktek langsung terjun ke lapangan menerapkan ilmu-ilmu yang dimiliki untuk memanajemen suatu kegiatan bagi kepentingan bersama. Maka sejak pencerahan itu datang, hatiku tertambat pada OSIS Smansaka untuk dapatnya aku bisa bergabung didalamnya. Dan syukur Alhamdulillah aku bisa berada pada kelompok kebanggaan garda depan siswa SMAN 1 Kauman yang sejak dulu dikenal dengan sebutan BOSSS. 2 tahun bukan waktu yang sebentar untuk mengenal jati diri OSIS Smansaka, berpuluh kegiatan yang terlaksana jadi bukti nyata kecintaan dan kesetiaan pada almamater atas tulusnya pengabdian serta besarnya semangat kebanggaan untuk dapat mengibarkan panji Smansaka Safer School di puncak tertinggi. Aktualisasi yang luar biasa dan semangat juang yang tinggi, kebersamaan yang harmonis tidak hanya mengubah ruang OSIS jadi penuh biru seluruh namun juga mampu mengantarkan segudang prestasi membanggakan pada altar mimbar upacara hari senin dengan datangnya piala-piala untuk ditunjukka pada kepala sekolah dan seluruh siswa sebagai tanda bahwa : ini lho kami, kami ada bukan sekedar ada tapi kami ada disini untuk persembahan terbaik pada almamater tercinta ini.
Jika harus terulang ingatan kembali pada OSIS. Subahanallah, luar biasa bisa bergabung didalamnya. Pernah memimpin organisasi terbaik itu merupakan sejarah kebahagiaan yang akan terus terukir dalam hatiku sebagai goresan kebanggaan yang sempurna. Aku memang bukan orang terbaik untuk memimpin, namun sebisanya aku selalu membuat organisasi yang aku pimpin menjadi yang terbaik. Seandainya banyak orang tahu bahwasanya memimpin itu lebih sulit daripada dipimpin, tanggungjawab tidak hanya pada pejabat SMA namun juga pada Allah SWT dan yang paling mengerikan adalah kegagalan organisasi mutlak berasal dari pemimpin dan kepemimpinannya. Setiap kesalahan sedikit saja akan menjadi dosa besar, banyaknya aspirasi yang ingin direalisasi dalam proses musyarawarah mufakat sangat menyulitkan pengambilan keputusan, beda pendapat yang berujung pada kebencian satu sama lain sungguh merepotkan, keterbatasan anggaran dana yang disyahkan dalam rapat RAPBS selalu jadi masalah, kehadiran anggota yang hanya itu-itu saja orangnya sangat menyusahkan proses maksimalisasi kinerja yang telah tercantum dalam GBPKO yang telah disyahkan bersama MPK, dan ketika guru-guru di kelas memberikan ceramah pedas bagaikan petir di siang bolong mengenai aktivitas seorang organisatoris itulah peliknya. Makanya tidak banyak orang-orang hebat yang menyertai kepemimpinanku untuk membangun imperium-imperium kelas pemimpin bangsa pada saat itu. Karena yang kupercayai saat itu aku tidak butuh banyak orang bersamaku tapi tidak serius, aku hanya butuh sedikit saja orang yang bisa fokus. Karena yang kuyakini saat itu dalam setiap masalah besar yang aku alami aku masih memiliki Allah SWT yang maha besar. Hingga akhirnya aku mampu menyelesaikan masa bhaktiku dengan tuntas dan baik. Bukan hanya tanggungjawab pelajaran yang tuntas dengan bukti IJAZAH tatkala wisuda yang melegakanku, namun kebahagiaan yang besar ketika mampu menyelesaikan putaran roda organisasi dengan tuntas kala itu.
Wahai jiwa-jiwa pemuda yang masih dalam masa bhakti OSIS saat ini, aku ingin kalia bisa lebih baik dari yang sebelumnya. Terus lebih baik dari sebelumnya yang lebih baik dan depenuh hati meyakini bahwa segala apa yang kalian lakukan kelak akan kalian unduh buahnya. Tidak untuk hari-hari dekat kedepan, tapi ketika kelak Allah SWT memberikannya pada waktunya. Teruslah bersemangat dan pastikan setiap aktivitasmu merupakan kemampuan terbaikmu. Jangan pernah ragukan kuasa-Nya, teruslah berdo’a memohon bimbingan dari yang maha kuasa baik dalam masalah besar ataupun tidak. Kalian semua lebih hebat, kalian semua yang terbaik saat ini dan untuk hari-hari kedepan. Tersenyumlah bangga kelak ketika diakhir masa bhakti kalian telah melakukan ini semua dengan baik, namun saat ini goreskanlah sejarah kebanggaan kalian masing-masing. Jangan hanya pandai berwacana namun kalian juga harus pandai mengaktualisasikan konsep-konsep kalian dalam bentuk nyata perwujudan. Semoga kalian semua diberi kekuatan dan keselamatan serta kesehatan untuk menjalankan roda organisasi luar biasa ini. Sampai jumpa di masa yang akan datang ketika kita semua menjadi para pemimpin bangsa sejati.
Amien ya robal alamin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar