“Beri aku satu pemuda maka aku akan mencabut gunung semeru, beri aku sepuluh pemuda maka aku akan mengubah dunia”
–Soekarno, dengan suara membara-
Setelah penghitungan suara pemilwa tanggal 8 maret 2011 terpilih lah seorang presiden mahasiswa fakultas pertanian yang baru, atas dukungan mayoritas mahasiswa dan dengan rahmat Allah SWT amanah baru itu diemban saudara Tio Nugroho. Setelah sebelumnya dilakukan debat tertutup, debat terbuka, sosialisasi calon dan kampanye yang tentunya memakan waktu panjang dan melelahkan. Semoga hal tersebut berbanding lurus nantinya dengan kontribusi-kontribusi nyata penuh karya untuk seluruh mahasiswa fakultas pertanian, pengabdian yang tulus dan tentunya tidak hanya oleh presiden saja namun juga oleh seluruh anggota kabinet didalamnya.
Bila ada sebuah jargon “SUKSES BERMANFAAT” yang tak asing lagi bagi mahasiswa FP, menandakan bahwa keberadaan kabinet anyar “SUKSES BERMANFAAT” BEM FP UB sudah mampu merakyat dan telah berada ditengah-tengah masyarakat. Namun bila ada yang masih asing dengan kabinet “SUKSES BERMANFAAT” hal itu menjadi suatu kewajaran, karena kabinet ini belum dilantik secara resmi. Didalamnya masih perlu diisi oleh orang-orang yang siap berkontribusi dan oleh karenanya dibuka open recruitment dengan harapan banyak mahasiswa FP yang mau bersama-sama membangun kejayaan fakultas tercinta tanpa tersekat oleh apapun itu serta menyamakan satu visi misi untuk berkontribusi memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa FP pada khususnya.
Organisasi yang kuat harus didukung unit-unit kerja yang terarah dan tepat sasaran. Karenanya terdapat departemen-departemen inti dan biro dibawah sekkab dan bendum. Antara lain ada Biro Administrasi Eksekutif (Biro Adeks) dibawah, Biro Mahasiswa Wirausaha (BMW), Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Advokesma), Departemen Hubungan Mahasiswa dan Masyarakat (Hummas), Departemen Pendidikan, Pembinaan, dan Pengembangan Potensi Mahasiswa (P4M), Departemen Propaganda dan Aksi Solutif (Proaktif), Departeman Informasi dan Komunikasi (Infokom), dan Departemen Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Dengan datangnya berpuluh-puluh mahasiswa untuk bergabung didalam kabinet ini semakin menguatkan dan meyakinkan bahwa kabinet ini adanya bukan sekedar ada, walaupun sebenarnya jumlah bukan menjadi patokan utama untuk menjalankan roda organisasi.
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) saja tidak cukup untuk mengawal kebijakan-kebijakan BEM FP ini kelak, makanya peran serta mahasiswa yang masih mau peduli dengan kemajuan FP sangat diharapkan dengan memberikan kritik yang membangun dan saran-saran berlian. Dalam peranan mahasiswa sebagai agent of change, social control dan iron stock BEM FP UB akan terus menjaga konsistensinya untuk terus berada ditengah-tengah mahasiswa dalam mengawal kebijakan birokrasi kampus serta kebijakan pemerintah dalam bidang pertanian dan tidak lupa dalam memperjuangkan kepentingan mahasiswa secara luas (advokasi beasiswa untuk mahasiswa, advokasi peringanan SPP SPFP proporsional dll). Nantikan juga kegiatan-kegiatan yang luar biasa dari BEM FP UB dan teruslah bersama kami dalam membangun Faperta Brawijaya yang tangguh dan bermartabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar