"Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda. Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan"
SOE HOK GIE
Berbagai hal yang luar biasa bila kita telah merasakan berkumpul bersama keluarga baru. Mengenal orang-orang didalamnya dan menggali karakter satu sama lain dalam sebuah keakraban. Mencoba mengerti, menjadi pendengar dan memposisikan diri layaknya saudara. Walau hanya dalam hitungan hari kebersamaan itu dimulai namun hati ini telah terlanjur yakin bahwa semua ini tak hanya akan berakhir tanpa apa-apa. Keluarga yang tercipta ini akan saling melengkapi ketika masih ada kekurangan dibalik upaya yang telah diusahakan, Keluarga itu adalah BEM FP.UB 2011 Kabinet suksesBermanfaat!!
Kendati menekankan pada kebersamaan layaknya keluarga, namun BEM sebagai pelaksana fungsi eksekutif haruslah segera berbenah diri memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh mahasiswa FP UB. Melalui departemen-departemen yang ada, pemerataan tugas dan kewajiban dalam pelayanan harus segera dilaksanakan. Walau secara de facto belum disyahkan namun tuntutan dari banyak rekan-rekan mahasiswa agar BEM FP UB segera bergerak menjalankan program kerjanya sudah sangat benyak. Lini-lini yang kokoh yang telah diisi oleh orang-orang berkompeten (klaim) didalamnya memang diharapkan segera menunjukkan kinerjanya dan memang menjadi hal yang wajar bila dipertanyakan : bagaimana birokrasi FP UB terkait mekanisme pelantikan presiden BEM FP UB dan kabinetnya? Lalu mengapa tidak disegerakan dilantik? mengingat suara-suara rakyat sudah bergema menantikan kontribusi nyata penuh karya.
Ijinkan, ijinkan segera BEM FP UB bangun dari tidur panjangnya… Agar semua perubahan yang diharapkan itu mulai menampakkan cercanya, agar kebingungan itu segera terhapuskan. Kepada rekan-rekan mahasiswa yang membaca tulisan ini kiranya semoga mengerti dan memaklumi tentang birokrasi yang masih belum tumbuh dengan baik ini. Dimasa mendatang, kita semua lah yang telah siap berkomitmen untuk perubahan yang akan merombak sistem pelaksanaan yang carut marut (bukan aturan yang baik yang telah ada). Karena memang sejatinya, kulaitas SDM sangat berpengaruh pada kinerja suatu lembaga. Lembaga apapun namanya, apapun visi misinya apabila diisi dengan orang-orang yang amanah dan konkrit dalam bertindak maka suatu lembaga itu akan tumbuh dengan baik dan mempunyai nilai lebih dalam penerimaan di mata masyarakat luas.
Terlepas dari semua itu, sebagai pembawa mandat tiga peran mahasiswa : agent of change, social control dan iron stock maka BEM FP UB mengajak tidak terbatas kepada siapa saja mahasiswa di FP UB untuk turut andil memberikan sumbangsihnya baik berupa saran, kritik maupun gagasan bahkan kesiapsediaan dalam aksi nyata. Bergerak itu lebih baik daripada diam, walau hanya sekedar mengepalkan tangan. Berbicara itu lebih baik daripada diam, walau hanya berteriak “TANI JOYO”. Dan berkontribusi itu adalah yang terbaik, ketimbang mencemooh dan terus mengkritik tanpa memberikan solusi. Teruslah bersama kami, dalam mengawal kebijakan kampus kita tercinta. Jadilah bagian tak terpisahkan dari BEM FP UB, dan kami tidak akan memisahkan diri dari anda sekalian.
haha.. setuju, semangat GIE memang tidak pernah mati.
BalasHapusSalam,